LEONTIN CHITESCU

Seorang ambisius yang realistis. Itulah sosok Leontin Chitescu, pria kelahiran Timisoara, Rumania. Ia hadir begitu saja di pentas sepakbola Indonesia yang terlanjur akrab dengan para pengadu nasib dari Afrika atau Amerika Latin. Ya, telinga kita nyaris tidak pernah mendengar ada pemain Rumania yang berkiprah di Liga Indonesia. Mereka lebih banyak tersebar di kompetisi Eropa. Tapi tiba-tiba Chitescu menyeruak ke permukaan.
PSM Makassar sempat memberinya kesempatan pertama, namun ia gagal menunjukkan kiprah maksimal di sana. Ketika namanya meredup, Persib datang menyediakan satu tempat. Namanya pun kembali bergaung. Salah satunya berkat kesepakatan hitam di atas putih antara dia dan Persib.

Algojo dari Timisoara
Piala Jusuf 2006 melambungkan nama Leontin Chitescu, setidaknya di mata para penggila PSM Makassar. Sementara bagi Persib, dia adalah “sumber petaka”. Dua golnya di babak semifinal, menghambat laju Persib untuk mengecap laga puncak.
Cukup dengan kaki kiri, Leo sanggup menebar ancaman. Daerah perimeter jadi ordinat favorit bagi pemain yang tumbuh ketika negaranya, Rumania, mengalami masa-masa peralihan dari rezim komunis ke kehidupan yang lebih moderat.
Ayah Leo seorang petinju, dan ia nyaris mengikuti jejak sang ayah. Tapi sang ibu melarang Leo berkelahi di atasa ring. Beruntung dia punya kaki kiri yang bisa dipakai menendangg bola dengan sangat baik. Dengan modal itulah akhirnya ia meninggalkan sarung tinju, lalu menatap sepakbola menjadi lahan mencari nafkah. Tapi pengaruh tempaan seorang petinju tetap saja membekas dalam kepribadian Leo. Ia menjadi seorang yang dingin. Untungnya, ia mengejawantahkan karakternya itu secara tepat pada si kulit bundar.

Never Say Die
Leontin Chitescu/Vittoria Stars Malta
Mental never say die nampaknya selalu menyala pada benak Leontin Chitescu. Kendati sempat didepak oleh PSM Makassar, tak membuat dirinya putus asa. Malahan Leo terus mencari klub yang bisa mementaskan namanya di sepakbola Indonesia. Mulai dari klub seperti Mitra Kukar, Persma Manado, dan Persebaya Surabaya, hampir diperkuat oleh pemain asal Rumania ini.
Chitescu merasa mempunyai visi. Dibesarkan di Sekolah Sepakbola L.P.S Banatul Timisoara, membuat Leo mempunyai mentalitas tinggi sebagai pemain sepakbola. Mulai belajar pada usia 9 tahun, terlihat bakatnya pada usia 13 tahun, pada usia 18 tahun Leo mulai merasakan gelar juara dan pemin terbaik. Dari sanalah ia serius menjadi pemain sepakbola profesional.
Leontin Chitescu pertama kali merumput di Liga Rumania bersama sebuah klub bernama Poli Timisoara. Setelah membela Uta Arad, ia bermain untuk C.F.R. Ecomax Club. Ia sempat jenuh berkompetisi di negeri asalnya. Awalnya dia mempunyai target untuk bermain di kompetisi Eropa lainnya. Namun dia terinspirasi untuk merumput di kompetisi Asia. Indonesia merupakan awal baginya untuk menembus sepakbola Asia.
Padahal Leo mengaku tak pernah mengetahui atmosfer sepakbola di Indonesia. Tapi dengan niat setumpuk ala pemain asal Timisoara, Leo makin penasaran untuk berkiprah di kompetisi Indonesia. Apalagi ia mendapati satu rekomendasi dari kedutaaan jika kompetisi di Indonesia lebih semarak dibanding di negeri asalnya. Di Indonesia, motivasi bertanding lebih tercurahkan dengan dukungan suporter yang sangat fanatik.

Inspirasi Munteanu
Dorinel Munteanu
Leontin Chitescu kecil sebenarnya telah mempunyai bakat sebagai pemain sepakbola pada usia 9 tahun. Memasuki usia 17 tahun, dia terus terobsesi untuk menjadi pemain sepakbola profesional. Beruntung, Leo menemukan sosok pelatih seperti Dorinel Munteanu. Ia adalah pelatih yang sangat melegenda di Rumania. Dia telah banyak melahirkan pemain muda potensial.
Atas jasa Dorinel Munteanu, Chitescu kecil terus diasah untuk latihan keras. Di usia 18 tahun, Leo sering mendapatkan gelar bersama klub amatir L.P.S. Banatul Timisoara. Atas peran Munteanu, Leo bisa menembus level liga. Lama berkecimpung di Liga Rumania, Leo merasa cepat jenuh dan ingin bermain di luar Rumania. Klub PSM Makassar merupakan klub yang pertama disinggahi Leontin Chitescu, sebelum akhirnya bergabung bersama klub Persib Bandung.
Dorinel Munteanu juga merupakan orang pertama yang memperkenalkan dirinya untuk mengetahui seluk beluk persebakbolaan. Dia juga merupakan pemain yang bertalenta tinggi untuk menjadi pemain profesional. Skill dan tekniknya sudah dibentuk oleh bakat yang begitu kental. Makanya tak heran jika Leontin Chitescu merupakan pemain Eropa yang cepat beradaptasi dengan persepakbolaan Indonesia.

Biodata Leontin Chitsecu:
Nama Lengkap: Leontin Chitescu
Panggilan: Leo
Tempat Tanggal Lahir: Timisoara, Rumania, 5 Mei 1980
Tinggi: 185 cm
Posisi: Striker, Gelandang Serang
Karir Klub: LPS Banatul (Junior), FC Jimbolia (Junior), ISC SAG (junior), Poli Timisoara (2000-2001), UTA Arad (2001-2004), CFR Cluj (2004-2007), Unireja Dej (Loan), PSM Makassar (2007), Persib Bandung (2008), Arema Malang (2009), Semen Padang (2010), Vittoriosa Stars F.C. Malta (2010), Chiang Rai United Thailand (2011-....)

Sumber Teks: Wikipedia & Tabloid Persib +

Tidak ada komentar:

Posting Komentar