REDOUANE BARKOUI

Ia datang dari Casablanca, kota utama di Maroko bukan hanya untuk meliuk-liuk sambil membawa bola di sela-sela pemain lawan. Redouane Barkoui hadir di pentas Liga Indonesia dengan suguhan lain bercita rasa khas Timur Tengah.
Barkoui boleh jadi bukan bomber asing tergarang di Liga. Tapi, ia punya eksotika yang tidak dimiliki penyerang impor manapun. Di kalangan bobotoh kala itu, popularitasnya hanya bisa dikalahkan oleh Zaenal Arief. Ia diburu dan digilai bukan hanya karena aksinya di atasa rumput hijau, namun Barkoui juga dicintai bobotoh karena dia punya attitude sangat down to earth.


Asing Paling Dipuja
Fertilitas Barkoui dalam mencetak gol boleh kalah dai Christian Bekamenga – Eks Bomber Persib Asal Kamerun -, namun dalam urusan popularitas dan daya tarik di mata bobotoh ia tetap unggul.
Keputusan manajemen Persib memberikan perpanjangan kontrak kala itu kepada Redouane Barkoui, sempat menuai keraguan. Penyebabnya, di musim sebelumnya dia mempunyai masalah yaitu cedera kaki. Seperti ketika memberi impresi menawan dalam debut bersama Persib, barkoiui mampu memutar kekhawatiran tersebut. Faktanya di musim itu ia tampil lebih anteng. Tidak lagi banyak berkutat dengan nyeri paha.
Tapi, tantangan berkostum Persib tidak lantas mudah bagi Barkoui. Kedatangan Christian Bekamenga memaksanya untuk melipatgandakan kerja keras, jika tidak mau diperam sang bos di bangku cadangan. Dari segi koleksi gol sebenarnya Barkoui menunjukkan grafik meningkat.
Namun, harapan yang disimpan di pundaknya jauh lebih besar. Barkoui dianggap belum menunjukkan kontribusi maksimal buat tim. Selain itu, dia juga dituding mengalami degradasi kualitas performa secara personal. Ada beberapa karakter yang sempat ditunjukkan di awal bergabung dengan Persib, yang belakangan hilang. Salah satunya tendangan finishing nan dahsyat. Bahkan belakangan ia mulai dicap sebagai bomber salon.
Untungnya semua itu tidak sampai melunturkan popularitasnya. Ia tetap menjadi pemain yang paling banyak dimintai tanda tangan, terutama oleh bobotoh wanita. Ukutan popuaritas, Barkoui bisa dilihat, salah satunya dari keberadaan tiga bocah laki-laki yang diberi nama seperti sang bintang.

Polesan Begar
Redouane Barkoui mulai bersentuhan dengan bola pada usia delapan tahun. Awalnya, dia lebih banyak jadi penonton setia sang adik, Mohammed Barkoui yang justru lebih sering bermain bola di dekat rumahnya di jantung Casablanca, ibukota Maroko.
Dari sekedar melihat, kemudian ia mulai ikut menendang. Bersama sang adik, Barkoui kemudian meretas karir di lapanganhijau. Housin dan Fatimah –orang tuanya- melihat kedua anaknya punya bakat jadi pemain sepakbola. Housin pun lalu memasukkan Redouane dan Mohammed ke sebuah sekolah sepakbola di Casablanca.
Barkoui muda termasuk murid dengan kemampuan menonjol. Kebetulan ia bertemu dengan seorang pelatih bertangan dingin, bernama Begar yang bukan merupakan nama asing buat penggila sepakbola di Maroko, terutama Casablanca karena telah banyak melahirkan banyak pemain bintang di Maroko. Sekedar catatan, Begar pernah menangani tim nasional Maroko U-17, U-19 hingga U-23. Namun sayang, nasib pelatih itu berujung naas. Ia meninggal dalam sebuah ledakan bom saat berkunjung ke sebuah kafe di Casablanca. Kini Barkoui hanya bisa mengenang Begar sebagai sosok yang sangat berjasa.

Biodata Redouane Barkoui:
Nama Lengkap: Redouane Barkoui
Tempat Tanggal Lahir: Casablanca, 4 April 1979
Tinggi Berat: 180 cm / 77 kg
Karier Klub: Raja Casablanca, Renaissance, Rams, Olimpik Baja, Club Rifa, Melaka Telcom (Malaysia), Persib Bandung, Pahang FC (Malaysia), Persiwa Wamena,(2008-2009) Pelita Jaya (2010), Persela Lamongan (2010-2011), Moghreb Tetouan (2011-....)


Sumber Teks: Tabloid Persib + & Wikipedia

ZAENAL ARIEF

Penyulut Histeria
Tak ada yang dapat mengalahkan popularitas zaenal arief ketika memperkuat Persib. Kepopuleran Abo –sapaan akrab Arief- mirip selebritis layar kaca. Diburu tandatangan adalah hal yang biasa. ZaenalArief Fans Club (ZAFC) adalah bukti lain kepopulerannya. Ini adalah komunitas kelompok penggemar fanatik Zaena Arief. Sekaligus mengukuhkan sang bomber sebagai pemain Persib pertama yang memiliki kelompok penggemar sendiri.

NYECK NYOBE

Dari Palembang, Kutai, Mendarat di Bandung
Demi penghidupan yang lebih baik, Nyeck melepas pangkat kopral yang disandangnya di Kamerun sana. Bersama sejawatnya, ia menatap ranah Nusantara sebagai tanjung harapan. Nyeck adalah potret hidup berikutnya tentang perjalanan seorang legiun asing asal Afrika di perantauan. Berangkat dari Kamerun dengan setangkup harapan memperoleh kehidupan lebih baik, Nyeck harus menjalani beratnya persaingan mencari klub dengan sesama legiun Afrika di Indonesia.
Adalah Jules Onana yang membuka jalan Nyeck ke tanah air. Bos agen pemain Mutiara Hitam itu menjadikannya sebagai barang dagangan utama jelang Liga Indonesia XIII. Tetapi bukan Persib yang pertama kali menjajalnya. Sebelum merapat ke Bandung, ia pernah mengadu nasib ke Sriwijaya FC dan Mitra Kukar pada Liga Indonesia 2005.
Atas petunjuk Onana pula ia akhirnya merapat ke kota kembang, Bandung. Pengetahuan nol besar tentang sepakbola domestik, sempat menyulitkannya di awal-awal bergabung dengan Maung Bandung.

Kopral dan Musik Reggae
Sebelum memutuskan meniti karir sepakbola di luar negeri, Nyeck sempat berdinas di angkatan darat Kamerun. Namun, berkarir sebagai tentara hanya batu loncatan. Meski demikian, Nyeck tidak memungkiri pengalaman menjadi tentara turut membentuk karakternya di lapangan hijau. Pangkat terakhir Nyeck adalah kopral.
Untuk masalah kegiatan lain, tidak banyak aktivitas yang dijalani Nyeck di luar rutinitas latihan. Selainn berkomunikasi dengan keluarganya di Kamerun, ia sering meluangkan waktunya dengan berdiam diri di kamar sembari mendengarkan musik kesukaannya yaitu musik reggae. Musisi kegemarannya bukanlah Bob Marley seperti pada umumnya, namun Macossa yang merupakan grup reggae terkenal di Kamerun yang menjadi band favoritnya.

Jadi Defender Karena Mballa
Figur istri, mballa Maria Theresa, sangat berpengaruh pada perjalanan hidup Nyeck. Dialah yang memotivasi Nyeck untuk jadi tentara. Perempuan ini pula yang kemudian memberi sugesti agar suaminya meniti karir di lapangan hijau. Segala yang Nyeck lakukan semuanya demi istri. Ketika Nyeck merasa harus bertanggung jawab penuh atas hidupnya, Mballa membimbingnya, termasuk ketika memutuskan untuk jadi tentara.
Namun dinas di ketentaraan tidak membuatnya puas. Panggilan jadi pemain bola jauh lebih besar. Setelah berdikusi panjang dengan Mballa, akhirnya Nyeck memutuskan berhenti dari dinas dan beralih menjadi pemain sepakbola. Itu berarti, jika sekarang Nyeck jadi defender, ada peran Mballa di sana.

Biodata Nyeck Nyobe:
Nama Lengkap: Nyeck Nyobe George Clement
Tempat Tanggal Lahir: Younde, 18 Maret 1983
Tinggi: 183cm
Karir Klub: Zurich FC (Junior), Dragon Pandores, Persib Bandung, (2007) Persela Lamongan (2008), Persib Bandung (2008-2009), PSMS Medan (2009-2010), Bontang FC (2010-2011)


Sumber Teks: Tabloid Persib + & Wikipedia

PERSIB JANJI UNTUK SEBUAH KEHORMATAN

Sebelum bernama Persib, di Kota Bandung berdiri Bandoeng Inlandsche Voetball Bond (BIVB) pada sekitar tahun 1923. BIVB ini merupakan salah satu organisasi perjuangan kaum nasionalis. Tercatat sebagai Ketua Umum BIVB adalah Mr. Syamsudin yang kemudian diteruskan oleh putra pejuang wanita Dewi Sartika, yakni R. Atot.
Atot ini pulalah yang tercatat sebagai Komisaris daerah Jawa Barat yang pertama. BIVB memanfaatkan lapangan Tegallega didepan tribun pacuan kuda. Tim BIVB ini beberapa kali mengadakan pertandingan diluar kota seperti Yogyakarta dan Jatinegara Jakarta.
BIVB kemudian menghilang dan muncul dua perkumpulan lain yang juga diwarnai nasionalisme Indonesia yakni Persatuan Sepak Bola Indonesia Bandung ( PSIB ) dan National Voetball Bond ( NVB ).
Pada tanggal 14 Maret 1933, kedua perkumpulan itu sepakat melakukan fusi dan lahirlah perkumpulan yang bernama Persib yang kemudian memilih Anwar St. Pamoentjak sebagai Ketua Umum. Klub- klub yang bergabung kedalam Persib adalah SIAP, Soenda, Singgalang, Diana,Matahari, OVU, RAN, HBOM, JOP, MALTA, dan Merapi.
Di Bandung pun saat itu pun sudah berdiri perkumpulan sepak bola yang dimotori oleh orang- orang Belanda yakni Voetbal Bond Bandung & Omstreken ( VBBO). Perkumpulan ini kerap memandang rendah Persib. Seolah- olah Persib merupakan perkumpulan “ kelas dua “. VBBO sering mengejek Persib. Maklumlah pertandingan- pertandingan yang dilangsungkan oleh Persib dilakukan dipinggiran Bandung—ketika itu—seperti Tegallega dan Ciroyom.
Masyarakat pun ketika itu lebih suka menyaksikan pertandingan yang digelar VBBO. Lokasi pertandingan memang didalam Kota Bandung dan tentu dianggap lebih bergengsi, yaitu dua lapangan dipusat kota, UNI dan SIDOLIG.
Persib memenangkan “ perang dingin “ dan menjadi perkumpulan sepakbola satu- satunya bagi masyarakat Bandung dan sekitarnya.Klub- klub yang tadinya bernaung dibawah VBBO seperti UNU dan SIDOLIG pun bergabung dengan Persib. Bahkan VBBO kemudian menyerahkan pula lapangan yang biasa mereka pergunakan untuk bertanding yakni Lapangan UNI, Lapangan SIDOLIG ( kini Stadion Persib ), dan Lapangan SPARTA ( kini Stadion Siliwangi ). Situasi ini tentu saja mengukuhkan eksistensi Persib di Bandung.
Ketika Indonesia jatuh ke tangan Jepang. Kegiatan persepakbolaan yang dinaungi organisasi lam dihentikan dan organisasinya dibredel. Hal ini tidak hanya terjadi di Bandung melainkan juga diseluruh tanah air. Dengan sendirinya Persib mengalami masa vakum. Apalagi Pemerintah Kolonial Jepang pun mendirikan perkumpulan baru yang menaungi kegiatan olahraga ketika itu yakni Rengo Tai Iku Kai.
Tapi sebagai organisasi bernapaskan perjuangan, Persib tidak takluk begitu saja pada keinginan Jepang. Memang nama Persib secara resmi berganti dengan nama yang berbahasa Jepang tadi. Tapi semangat juang, tujuan dan misi Persib sebagai sarana perjuangan tidak berubah sedikitpun.
Pada masa Revolusi Fisik, setelah Indonesia merdeka, Persib kembali menunjukkan eksistensinya. Situasi dan kondisi saat itu memaksa Persib untuk tidak hanya eksis di Bandung. Melainkan tersebar diberbagai kota, sehingga ada Persib di Tasikmalaya, Persib di Sumedang, dan Persib di Yogyakarta.
Pada masa itu prajurit- prajurit Siliwangi hijrah ke ibukota perjuangan Yogyakarta. Baru tahun 1948 Persib kembali berdiri di Bandung, kota kelahiran yang kemudian membesarkannya.
Rongrongan Belanda kembali datang, VBBO diupayakan hidup lagi oleh Belanda ( NICA ) meski dengan nama yang berbahasa Indonesia Persib sebagai bagian dari kekuatan perjuangan nasional tentu saja dengan sekuat tenaga berusaha menggagalkan upaya tersebut. Pada masa pendudukan NICA tersebut, Persib didirikan kembali atas usaha antara lain, dokter Musa, Munadi, H. Alexa, Rd. Sugeng dengan Ketua Munadi.

Perjuangan Persib rupanya berhasil, sehingga di Bandung hanya ada satu perkumpulan sepak bola yakni Persib yang dilandasi semangat nasionalisme. Untuk kepentingan pengelolaan organisasi, decade 1950- an ini pun mencatat kejadian penting. Pada periode 1953- 1957 itulah Persib mengakhiri masa pindah- pindah secretariat. Walikota Bandung saat itu R. Enoch, membangunkan Sekretariat Persib di Cilentah.
Awal Persib memiliki gedung yang kini berada di Jalan Gurame, adalah upaya R. Soendoro, seorang overste replubiken yang baru keluar dari LP Kebonwaru pada tahun 1949. Pada waktu itu, melalui kepengurusan yang dipimpinnya, Soendoro menghadap kepada R. Enoch yang kebetulan kawan baiknya. Dari hasil pembicaraan, Walikota mendukung dan memberikan sebidang tanah di Jalan Gurame sekarang ini.
Pada saat itu, karena kondisi keuangan yang memprihatinkan, Persib tidak memiliki dana untuk membangun gedung, Soendoro kembali menemui Walikota dan menyatakan, “ Taneuh puguh deui, tapi rapat ditiungan ku langit biru,” kata Soendoro.
Akhirnya Enoch juga membantu membangun gedung yang kemudian mengalami dua kali renovasi. Kiprah Soendoro sendiri didunia sepak bola diteruskan putranya, antara lain, Soenarto, Soenaryono, Soenarhadi, Risnandar, dan Giantoro serta cucunya Hari Susanto.

Dalam menjalankan roda organisasi beberapa nama yang juga berperan dalam berputarnya roda organisasi Persib adalah Mang Andun dan Mang Andi. Kedua kakak beradik ini adalah orang lapangan Persib. Tugas keduanya, sekarang ini dilanjutkan oleh putra dan menantunya, Endang dan Ayi sejak 90-an. Selain juga staf administrasi Turahman.
Renovasi pertama dilakukan pada kepemimpinan Kol. CPM Adella ( 1953- 1963 ). Kini sekretariat Persib di Jalan Gurame itu sudah cukup representatif, apalagi setelah Ketua Umum H. Wahyu Hamijaya ( 1994- 1998 ) merenovasi gedung tersebut sehingga menjadi kantor yang memadai untuk mewadahi berbagai kegiatan kesekretariatan Persib.
Kemampuan Persib menjaga nilai- nilai dan tradisinya serta menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman tentu tidak lepas dari figur Ketua Umum bukan hanya figur yang berkemampuan mengelola organisasi dalam artian agar organisasi itu terus hidup, melainkan juga figur yang mampu menggali potensi dan mengakomodasikan kekuatan yang ada, sehingga kiprah Persib dalam kancah sepakbola nasional terus berlangsung lewat berbagai karya Persib.


Sumber Teks: Berbagai Sumber

SONNY KURNIAWAN


Sepakbola memang sudah dinikmati Sonny sejak kecil dulu. Prestasi di bidang olahraga yang satu ini sudah ia tunjukkan saat ia duduk di kelas 6 sekolah dasar, di mana Sonny dan timnya meraih juara satu dalam kompetisi bola antar SD se-Jakarta dan mendapatkan imbalan uang Rp. 75 ribu.

BAYUSUTHA


Tidak banyak bintang bola lahir di Pulau Dewata. Kalaupun kemudian publik mengenal nama Bayusutha sebagai salah satu andalan tim nasional Indonesia kala itu, berarti ada sesuatu yang istimewa dari pemain yang satu ini.

PATRICIO JIMENEZ

-->
Mengawali kariernya di usia 13 tahun bersama tim junior Rangers, Chile, Patricio Jimenez sempat bermain sebagai penyerang. Bahkan di klub Malleco Unido, ia pernah lama juga menjadi penjada gawang. Saat ditangani pelatih Leopoldo Vallejos di tim nasional U-17 Chile, Patricio dipasang sebagai gelandang bertahan. Dan di tangan Suimin Diharja, ia menemukan habitatnya yang paling tepat, yakni sebagai libero.

JULIO LOPEZ


Julio Lopez lahir 4 November 1978 merupakan seorang pemain sepak bola yang berasal dari Universidad de Chile. Lopez bermain di Indonesia sejak tahun 2003. Lopez sempat bermain di Liga Meksiko tahun 2004, setelah dirinya memutuskan berhenti dari Liga Indonesia karena masalah pribadi. Saat tinggal di Indonesia, dirinya dipanggil J-Lo oleh penggemar di Persib Bandung Jawa Barat Indonesia. Nama panggilan itu masih dipakai hingga dirinya bergabung di Persiba Balikpapan dengan banderol kontrak sebesar Rp 1,2 M.

YARIS RIYADI

Para penggemar Persib Bandung pasti tidak asing lagi dengan nama Yaris Riyadi. Bertahun-tahun gelandang berwajah ganteng ini menjadi pujaan. Aksinya yang enerjik di lapangan hijau menjadi tontonan yang sangat menghibur. Orang bilang, Yaris bagaikan ruh tim Maung Bandung. Bertahun-tahun gelandang serang yang mulai bergabung dengan Persib saat Liga Indonesia II ini menjadi ikon tim kebanggaan warga Jawa Barat ini.

TENTANG PERSIB

Persib Bandung Jawa Barat, atau sering disingkat menjadi PERSIB adalah salah satu tim sepak bola Indonesia. Catatan prestasi tim ini relatif stabil di papan atas kancah persepak bolaan Indonesia, sejak zaman Perserikatan sampai ke Liga Indonesia masa kini.

STADION DAN MESS
Musim-musim sebelumnya Persib masih menggunakan Stadion Siliwangi untuk memainkan laga kandangnya. Stadion ini lolos bersyarat sertifikasi BLI sehingga layak untuk digunakan di kompetisi Liga Super Indonesia.

STADION SILIWANGI

Stadion Siliwangi yang berada di Jln. Lombok Bandung, saat berdirinya memang lebih diperuntukkan bagi pembinaan jasmani anggota Kodam III/Siliwangi. Hal tersebut karena memang Stadion Siliwangi adalah milik Kodam III/Siliwangi, bukan milik Pemprov Jabar atau Pemkot Bandung. Seiring belum dimilikinya stadion yang lebih representatif di Kota Bandung untuk menggelar kegiatan olahraga yang besar, stadion dengan kapasitas sekitar 25.000 penonton tersebut seolah identik dengan kandang Persib Bandung. Bintang-bintang Persib, seperti Adjat Sudradjat, Iwan Sunarya, Robby Darwis, dan sebagian besar pemain Persib lainnya, sempat menjalani penggodokan dengan menggunakan fasilitas Stadion Siliwangi. Tak salah pula ada pemeo yang mengatakan, “Jangan pernah merasa menjadi bobotoh bila belum pernah menonton secara langsung ‘Sang Maung’ di Stadion Siliwangi”.

INILAH PEMAIN ASING YANG PERNAH BERKIPRAH DI PERSIB BANDUNG

  1. Maciej Dolega (Polandia, 2003)
  2. Piotr Orlinski (Polandia, 2003)
  3. Mariusz Mucharski (Polandia, 2003)
  4. Pavel Bocian (Polandia, 2003)
  5. Claudio Lizama (Chile, 2004-2005)
  6. Alejandro Tobar (Chile, 2004-2005)
  7. Rodrigo Lemunao (Chile, 2004)
  8. Rodrigo Sanhueza (Chile, 2004)
  9. Angelo Andres Espinoza (Chile, 2004)
  10. Julio Lopez (Chile, 2004)

MARIUSZ MUCHARSKI

Biodata Mariusz Mucharski:
Nama Lengkap: Mariusz Mucharski
Tempat Tanggal Lahir: Kielce Polandia, tahun 1970
Tinggi/Berat: 188 cm/ 86 kg
Posisi: Penjaga Gawang
Karir Klub: Korona Kielce (1988-1992), Wisla Krakow (1992-1997), Odra Opole (1999-2000), Pogon Staszow (2000-2002), Persib Bandung (2003), AKS Busko Zdroj (2003-2005), Zenit Chmielnik (2005-2006), Bucovia Bukowa (2006-2007), Orlicz Suchedniow (2007-2008)

Karir Pelatih: LKS Bruk-Bet Nieciecza (2009-....)

MACIEJ DOLEGA

Biodata Maciej Dolega:
Nama Lengkap: Maciej Dolega
Tempat Tanggal Lahir: Przemysl Polandia, tahun 1975
Tinggi Berat: 177 cm / 72 Kg
Posisi: Striker
Karir Klub: Czuwaj Przemysl (1992-1996), Cracovia (1996-1997), Czuwaj Przemysl (1997-1998), Stomil Olsztyn (1998-1999), Warmia/Stomil II Olsztyn (1998-1999), Pogon Szczecin (1999-2001), KSZO Ostrowiec Swietokrzyski (2000-2001), TuS Celle FC Jerman (2001-2002), Persib Bandung (2003), Drweca Nowe Miaso Lubawskie (2003-2004)

PAWEL BOCIAN

Biodata Pawel Bocian:
Nama Lengkap: Pawel Bocian
Tempat Tanggal Lahir: Poznan Polandia, tahun 1973
Tinggi Berat: 186 cm/ 78 kg
Posisi: Belakang
Karir Klub: Unia Swarzedz (1989-1990), Olimpia Poznan (1990-1995), Lech Poznan (1995-1997), Fortuna Dusseldorf 1895 Jerman (1997-2000), Lech Poznan (1999-2000), Orlen Plock (2000-2001), Widzew Lodz (2001), Widzew II Lodz (2002), Persib Bandung (2003), Kujawiak Wloclawek (2003-2004), Mieszko Gniezno (2004), Unia Swarzedz (2004-2005)

PIOTR ORLINSKI

Piotr Orlinski lahir pada tanggal 22 September 1976 di Warszwa, Polandia. Piotr Orlinski bermain sebagai gelandang serang. Awal karirnya banyak dihabiskan di Liga Polandia. Namun pada tahun 2002 ia mencoba peruntungan di luar negaranya dengan membela klub Zalgiris Wilno di Liga Latvia. Setelah itu ia sempat bermain di Liga Indonesia bersama tim Persib Bandung, namun hanya berlangsung selama setengah musim, karena posisi tim Persib Bandung yang terpuruk di papan bawah. Setelah itu ia kembali ke Polandia dan pada tahun 2006-2008 ia sempat bermain di Liga Yunani sebelum hijrah kembali ke Polandia.
Piotr Orlinski sebenarnya mengawali karirnya dengan baik. Pada usia 17 tahun ia sempat bermain di Piala Dunia U-17 1993 di Jepang bersama pemain-pemain terbaik Polandia, seperti Arkadiusz Radomski (ex-Heerenveen & NEC Nijmegen) dan Artur Wichianarek (ex-Arminia Bielefeld & Herta Berlin). Bahkan ia sempat mencetak 2 gol ke gawang Chile di babak penyisihan dengan skor akhir 3-3 Di turnamen tersebut, Piotr Orlinski mampu membawa Polandia hingga ke babak semifinal sebelum dikalahkan oleh Nigeria dengan skor 2-1. Di perebutan peringkat ke 3, Polandia dikalahkan oleh Chile dengan adu pinalti. Sedangkan juara pada saat itu diraih oleh Nigeria setelah mengalahkan Ghana dengan skor 2-1. Nigeria pada saat itu diperkuat oleh generasi emas, salah satunya ialah Wilson Oruma dan Nwankwo Kanu.

Biodata Piotr Orlinski:
Nama Lengkap: Piotr Orlinski
Tempat Tangga Lahir: Warszawa Polandia, 22 September 1976
Tinggi/Berat: 177 cm/ 70 kg
Posisi: Tengah
Karir Klub: Sarmata Warszawa (1990-1995), Swit Nowy Dwor Mazowiecki (1995-1997), Stomil Olsztyn (1997-2001), Okecie Warszawa (2001-2002), Zalgiris Wilno Latvia (2002), Persib Bandung (2003), Swit Nowy Dwor Mazowiecki (2003-2004), Lodzki KS (2004), Ruch Wysokie Mazowieckie (2004-2006), Supraslanka Suprasl (2006), AS Androutsos Gravias Yunani (2006-2007), PAO Neon Epivaton Yunani (2007-2008), AO Thiva Yunani (2008), LKS Lomza (2008-2009)
Karir Tim Nasional: Polandia U-17 (1993)

LEONTIN CHITESCU

Seorang ambisius yang realistis. Itulah sosok Leontin Chitescu, pria kelahiran Timisoara, Rumania. Ia hadir begitu saja di pentas sepakbola Indonesia yang terlanjur akrab dengan para pengadu nasib dari Afrika atau Amerika Latin. Ya, telinga kita nyaris tidak pernah mendengar ada pemain Rumania yang berkiprah di Liga Indonesia. Mereka lebih banyak tersebar di kompetisi Eropa. Tapi tiba-tiba Chitescu menyeruak ke permukaan.

WALIKOTA BANDUNG DARI MASA KE MASA


1906-1907 E.A. Maurenbrecher (exofficio)
1907-1908 R.E. Krijboom (exofficio)
1909-1910 J.A. van Der Ent (exofficio)
1910-1912 J.J. Verwijk (exofficio)
1912-1913 C.C.B. van Vlenier (exofficio)

WAYANG GOLEK


Wayang Golek adalah sebuah boneka tradisional orang sunda asal Jawa Barat, Indonesia. Terbuat dari kayu albasiyah. Diukir dan dicat dengan detil dan dikenakan baju. Semuanya dibuat dengan tangan.
Dimainkan oleh satu orang, seorang Dalang. Dalang menyuarakan berbagai tokoh wayang, menggerakan kepala, tangan, dan badan sehingga wayang terlihat hidup.
Pertunjukkannya disebut Pagelaran Wayang Golek. Diiringi berbagai macam alat musik gamelan dan sinden (penyanyi wanita) serta alok (penyanyi laki-laki). Pagelaran wayang golek biasanya dilakukan malam hari, memakan waktu kurang lebih 6-7 jam.

MAKANAN KHAS BANDUNG & JAWA BARAT


Batagor
Batagor
Batagor adalah makanan khas dari Bandung. Batagor adalah singkatan dari Baso Tahu goreng, dengan bahan dasarnya yang terbuat dari tahu putih yang kemudian diberi adonan ikan tenggiri, udang dan tapioka, disajikan panas-panas, dengan bumbu kacang yang sangat pedas dan kecap manis kental dan biasanya di berikan perasan jeruk nipis.

SUKU SUNDA

Suku Sunda adalah kelompok etnis yang berasal dari bagian barat pulau Jawa, Indonesia, yang mencakup wilayah administrasi provinsi Jawa Barat. Suku Sunda merupakan etnis kedua terbesar di Indonesia, setelah etnis Jawa. Sekurang-kurangnya 15,41% penduduk Indonesia merupakan orang Sunda. Mayoritas orang Sunda beragama Islam. Namun dalam kehidupan sehari-hari, masih banyak masyarakat yang mempercayai kekuatan-kekuatan supranatural, yang berasal dari kebudayaan animisme dan Hindu.

BANDUNG LAUTAN API

Peristiwa Bandung Lautan Api adalah peristiwa kebakaran besar yang terjadi di kota Bandung, provinsi Jawa Barat pada bulan Maret 1946. Dalam waktu tujuh jam, sekitar 200.000 penduduk membakar rumah dan harta benda mereka, meninggalkan kota Bandung. Hal ini dilakukan untuk mencegah tentara Sekutu dan tentara NICA Belanda menguasai kota tersebut. Keputusan untuk membumihanguskan Bandung diambil melalui musyawarah Madjelis Persatoean Perdjoangan Priangan (MP3) di hadapan semua kekuatan perjuangan, pada tanggal 24 Maret 1946. Kol. Abdoel Haris Nasoetion selaku Komandan Divisi III, mengumumkan hasil musyawarah tersebut dan memerintahkan untuk meninggalkan Kota Bandung. Hari itu juga, rombongan besar penduduk Bandung mengalir panjang meninggalkan kota dan malam itu pembakaran kota berlangsung. Selanjutnya TRI melakukan perlawanan secara gerilya dari luar Bandung. Peristiwa ini mengilhami lagu Halo, Halo Bandung yang nama penciptanya masih diperdebatkan. menuju pegunungan di daerah selatan

BAHASA SUNDA

Aksara Sunda

Bahasa Sunda dituturkan oleh sekitar 27 juta orang dan merupakan bahasa dengan penutur terbanyak kedua di Indonesia setelah Bahasa Jawa. Sesuai dengan sejarah kebudayaannya, bahasa Sunda dituturkan di provinsi Banten khususnya di kawasan selatan provinsi tersebut, sebagian besar wilayah Jawa Barat (kecuali kawasan pantura yang merupakan daerah tujuan urbanisasi dimana penutur bahasa ini semakin berkurang), dan melebar hingga batas Kali Pemali (Cipamali) di wilayah Brebes, Jawa Tengah.

DAFTAR PELAYANAN UMUM KOTA BANDUNG


Bandara Husein Sastranegara
Jl. Padjajaran No. 156, Tlp. 6041221

Palang Merah Indonesia

Jl. Aceh No. 79, Tlp. 4207051

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

Jl. Badak Singa No. 10, Tlp. 2506581

Perusahaan Gas Negara

Jl. Serang No. 7, Tlp. 7208162

DAFTAR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI KOTA BANDUNG

SMP Negeri 1 Bandung
Jl. Kesatriaan No. 12, Tlp. 6011429

SMP Negeri 2 Bandung

Jl. Sumatra No. 42, Tlp. 4214220

SMP Negeri 3 Bandung

Jl. Dewi Sartika No. 96, Tlp. 5207378

SMP Negeri 4 Bandung

Jl. Samoja No. 5, Tlp. 7312394

TRAYEK ANGKUTAN KOTA (ANGKOT) KOTA BANDUNG


Kode: 01
Jurusan: Abd. Muis – Cicaheum (via Binong)
Warna: Hijau
Rute: Balonggede, Pungkur, Dewi Sartika, Karapitan, Banteng, Palasari, Talaga Bodas, Lingkar Selatan, Martanegara, Turangga, Gatot Subroto, BSM, Kiaracondong, Jakarta, Supratman, Katamso, Pahlawan, Cikutra, KH. Mustopa (Suci), Cicaheum

SKUAD PERSIB 2008-2009



Kiper:

Belakang:

Tengah:
07 Atep

Depan:

MAX TIMISELA

Nyaris Jadi Warga Eropa
Max Timisela adalah figur unik dalam sejarah sepakbola Bandung. Berdarah Maluku tapi ia lahir di Cimahi. Dan meski namanya sangat jauh dari aroma Pasundan, ia menyumbangkan sebagian besar hidupnya untuk Persib. Di balik sosoknya yang tidak sunda, ia merasa sangat nyunda. Lewat Persib, nama Max pernah melambung. Dan karena Max, nama Persib sempat pula mengapung.

BRAHIMA TRAORE

Bisa Dua Posisi
Semula kehadiran Brahima Traore pada kala itu, diramalkan bakal menambah daya gedor Persib. Tapi, yang namanya pemain baru apalagi pemain asing membutuhkan waktu menuju yang namanya padu.

DAFTAR HOTEL DI BANDUNG

Bintang 5:
-         Grand Aquila
-         Grand Preanger
-         Green Hill Universal
-         Hilton
-         Hyatt Regency Bandung
-         Savoy Homann
-         Sheraton Bandung Hotel & Tower

DAFTAR PERGURUAN TINGGI DI KOTA BANDUNG

Universitas:
- Universitas ARS Internasional
- Universitas Bandung Raya
- Universitas Nurtanio
- Universitas Winaya Mukti